Jakarta – Humas BKN, Menanggapi pemberitaan dugaan kebocoran data kredensial melalui serangan malware stealer pada pengguna yang mengakses beberapa situs web atau domain Indonesia (.id) di sejumlah instansi Pemerintah Republik Indonesia, Badan Kepegawaian Negara (BKN) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memastikan sampai saat ini tidak ditemukan kebocoran data yang berasal dari sistem BKN. Hal ini diketahui melalui hasil monitoring yang dilakukan oleh BSSN terkait kebocoran data kredensial yang mengakses domain .id, seperti yang disebutkan melalui cuitan DarkTracer pada 5 Januari 2022 lalu.
Menyadari bahwa semakin maraknya kejahatan dunia maya (cyber crime) yang menyasar pada Lembaga Pemerintah, BKN telah melakukan langkah antisipatif untuk meningkatkan keamanan dan mencegah serta meminimalisir risiko kebocoran data. Di antaranya melalui kegiatan rutin edukasi dan literasi keamanan siber (security awareness) bagi pegawai BKN serta pemanfaatan teknologi pengamanan informasi.
“Dengan adanya dugaan insiden kebocoran data di sejumlah instansi Pemerintah, menjadi lecutan bagi BKN untuk terus memperkuat keamanan informasi, yakni dengan meningkatkan awareness di sisi Sumber Daya Manusia (SDM), penguatan regulasi maupun teknologi secara berkesinambungan,” terang Direktur Infrastruktur Teknologi Informasi (INTI) BKN Jumiati, Sabtu (22/01/2022). Selanjutnya, Kepala Biro Humas, Hukum dan Kerja Sama Satya Pratama juga menambahkan bahwa BKN akan terus lakukan koordinasi dan kolaborasi dengan BSSN dalam memonitoring keamanan siber secara berkala, agar kejahatan berbasis teknologi dapat diantisipasi sedini mungkin oleh BKN. nsp